Menteri
Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, mengajak generasi muda mengubah mindset atau
cara berpikir. Generasi
muda saat ini jangan cuma berpikir bagaimana cara mencari pekerjaan setelah
menyelesaikan pendidikan. Generasi muda seharusnya berpikir dan memilih menjadi
wirausaha sekaligus menjadi pencipta lapangan kerja.
"Kita
ingin mendorong generasi muda menjadi wirausaha muda, meski masih menjalani
pendidikan. Mereka hendaknya sudah berpikir menjadi wirausaha," kata
Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan saat menutup acara Palatihan Terpadu
Wirausaha sebagian bagian dari Gerakan Kewirausahaan Nasional di Manado,
Sulawesi Utara (Senin, 20/5).
Dia juga
menginginkan agar pertanyaan di antara sesama mahasiswa juga berubah. Selama
ini pertanyaan sangat umum, yakni kapan menyelesaikan pendidikan. Menteri
Koperasi dan UKM menginginkan pertanyaan itu diganti dengan kapan menjadi
wirausaha.
Dengan
demikian, mahasiswa sudah mempunyai pola pikir positif untuk menjadi seorang
wirausaha muda sejak awal dan andal. Sebab, katanya, seorang wirausaha pada
dasarnya memiliki kemampuan optimal menciptakan opportunity atau peluang-peluang
usaha. Apalagi, saat ini, peluang untuk menjadi pengusaha itu terbuka lebar.
Selama
delapan tahun memimpin, katanya, Presiden SBY telah melakukan berbagai
gebrakan, dan berhasil memajukan perekonomian. Salah satu indikatornya adalah
tingkat kemiskinan yang kian menurun.
"Saat
Pak SBY pertama memimpin, angka kemiskinan mencapai 17 persen lebih. Sekarang
tinggal 11,6 persen. Angka ini akan kita tekan terus," kata Syarif Hasan.
Pun
demikian, ungkap Syarif Hasan, angka pengangguran juga terus menurun. Kini,
angka pengangguran tinggal 6,4 persen, dari yang semula sempat dua digit,
tepatnya 12 persen lebih.
Sementara
itu, lanjut Syarif Hasan, jumlah APBN pun terus meningkat dari tahun ke tahun.
Bila dalam pemerintahan sebelum SBY jumlah APBN cuma sekitar Rp 500 triliun,
kini sudah mencapai Rp 1600 triliun. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat sangat tinggi.
Karena
itulah, ungkap Syarif, para investor di berbagai belahan dunia terus
membincangkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan berusaha menanam investasi.
Bahkan berbagai siaran televisi di luar negeri selalu merekomendasikan para
investor untuk menanamkan investasi di Indonesia, selain di China dan India.
"Gunakan
kesempatan pertumbuhan ekonomi ini untuk menjadi pengusaha. Jangan kalah dengan
orang luar," sambung Syarif.
Syarif Hasan
pun mengajak peserta pelatihan mentransformasikan ilmu kewirausahaan yang telah
diraih.
Sumber : Rakyat Merdeka Online